Kementerian Kesehatan menggelar seminar bagi remaja untuk memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2024 guna mengedukasi, berbagi pengalaman, dan pembicaraan terbuka tentang kesehatan mental di kalangan remaja.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, Direktur Jenderal Kekuatan Kesehatan Maria Endang Sumiwi mengatakan, selama ini, kesehatan jiwa sering dianggap sebagai informasi peka yang jarang dibahas secara terbuka. Alhasil, gangguan jiwa sering kali disikapi dengan pandangan negatif.
“Meskipun, informasi ini sangat penting dan serius karena berakibat pada berbagai aspek kehidupan manusia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah menganggap bunuh diri sebagai informasi yang sangat serius,” kata Endang.
Ia mengutip data WHO, yang memperlihatkan bahwa lebih dari 700 ribu orang meninggal pengaruh bunuh diri tiap-tiap tahun. Di Indonesia, katanya, data dari POLRI memperlihatkan bahwa angka kematian pengaruh bunuh diri pada 2023 meningkat menjadi 1.350 kasus, dari 826 kasus pada tahun sebelumnya.
“Kalau tak ada upaya pencegahan bunuh diri, angka tersebut bisa terus meningkat tiap-tiap tahunnya,” dia menambahkan.
Endang membeberkan, alasan seseorang melakukan bunuh diri sangat rumit dan dipengaruhi oleh berbagai elemen, seperti elemen biologis, genetis, psikis, kebiasaan, dan lingkungan. Untuk itu, dia menekankan bahwa upaya berhubungan kesehatan mental, terlebih untuk mencegah kejadian bunuh diri, harus menjadi perhatian semua pihak.
“Melalui perbuatan kecil seperti kebaikan sederhana, percakapan terbuka dan memperdengarkan tanpa menghakimi, bisa berakibat secara signifikan,” dia menuturkan.
Direktur Kesehatan Jiwa Imran Pambudi membeberkan, untuk mencegah bunuh diri, penting untuk menerima diri sendiri, konsentrasi pada kesanggupan diri, dan tanpa perlu membandingkan dengan orang lain.
“It’s okay not to be okay. Jadi, kita harus mempunyai kesadaran bahwa kita tak apa-apa enggak oke, agar kita enggak stres. Manusia ada kelebihan dan kekurangannya, kita harus bisa menerima hal ini,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya menjadi penerang atau sumber sinar bagi drbagchi.com orang lain, terlebih bagi mereka yang sedang mengalami masa susah. Seperti pada nyanyian “Flashlight” yang dinyanyikan oleh Jessie J, Imran ingin tiap-tiap orang bisa menjadi sinar bagi diri sendiri dan orang lain.
“Inilah yang kita harapkan, kita bisa bersama-sama membuka diri dan bisa menolong seandainya temannya ada yang lagi down, menjadi flashlight bagi dirinya sendiri, bagi teman ataupun keluarga,” katanya.
Adapun seminar ini berlangsung secara hibrida di Jakarta pada Selasa (17/9), dan dihadiri oleh perwakilan SMA/SMK serta para remaja perwakilan dari forum pemuda.
Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia diperingati tiap-tiap tanggal 10 September. Tema peringatan tahun ini, yang akan dipakai selama tiga tahun ke depan, yaitu “Changing the Narrative on Suicide” atau “Merubah Narasi Bunuh Diri”, dengan ajakan untuk “Start the Conversation” atau “Mengawali Percakapan”.