Seni Visual

Kisah dan Karya Ismail Marzuki akan Diangkat jadi Serial Musikal

Ismail Marzuki merupakan sosok seorang komponis besar yang melegenda di Indonesia. Kisah serta karyanya abadi bahkan menjadi ajang penelitian seni dari masa ke masa. Kali ini, kisah serta karya Ismail Marzuki di angkat ke dalam serial musikal dengan judul Payung Fantasi.

Serial musikal ini di gagas oleh Indonesiakaya.com yang bekerja sama dengan Garin Nugroho dan BOOW Live. Hiburan menarik yang terinspirasi dari nama besar Ismail Marzuki ini di jadwalkan tayang di kanal YouTube IndonesiaKaya pada 26 dan 27 Oktober 2022 pukul 19.00 WIB.

Program Director indonesiakaya.com, Renitasari Adrian menerangkan, serial ini melanjutkan kesuksesan ‘Serial Musikal Nurbaya’ yang telah di tonton lebih dari 20 juta views di YouTube. Kesuksesan ini mendorong pihaknya memproduksi hiburan serupa dan di pilihlah ‘Serial Musikal Payung Fantasi’.

“Kami memutuskan untuk mengangkat kisah dan karya Ismail Marzuki yang bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam format serial musikal yang bertajuk Payung Fantasi.” Kata Renitasari dalam keterangan pers yang diterima Urbanasia, Selasa 25 Oktober 2022.

Kisah dan Karya Ismail Marzuki akan Di Angkat jadi Serial Musikal

Nama Payung Fantasi sendiri merujuk pada lagu yang di ciptakan oleh Ismail Marzuki. Lagu ini mengantarkan kisah mengenai kehidupan sang komponis sampai akhir hayatnya. Bakat musik yang luar biasa serta kepiawaian merangkai kata di dalam lagu – lagunya menjadi cara dari Ismail Marzuki dalam menggemakan semangat perjuangan untuk kemerdekaan.

Nuansa vintage yang di adaptasi dari tahun 1920 – 1950 an sangat kental terasa. Kolaborasi di antara jalan cerita yang mengalir dan juga tata gerak serta tarian turut memanjakan mata. Menjadi sebuah tontonan sarat edukasi yang memikat.

Selain tampilan visual yang memanjakan mata, telinga para pecinta musik dan seni tanah air akan di hibur dengan berbagai karua Ismail Marzuki yang akan di tampilkan ke dalam 6 episode “Serial Musikan Payung Fantasi” ini.

Lebih dari 25 karya maestro tanah air ini akan di bawakan dengan apik oleh para pemain, seperti Jauh di Mata, Payung Fantasi, Juwita Malam, Dari Mana Datangnya Asmara, Gagah Perwira, Indonesia Pusaka, Selamat Datang Pahlawan Muda, Sepasang Mata Bola, Sabda Alam, Melati Tapal Batas, Sapu Tangan dari Bandung Selatan, Aryati, Halo-halo Bandung, Gugur Bunga, Rayuan Pulau Kelapa, dan sebagainya.

Tak ketinggalan lagu O, Sarinah yang merupakan salah satu lagu pertama ciptaan Ismail Marzuki yang di tulis dalam bahasa Belanda dan menjadi simbol kehidupan masyarakat Indonesia yang tertindas di era penjajahan sekaligus menjadi sebuah penghargaan pada kehidupan warga yang sederhana.

Anda mungkin juga suka...